Pulo Kambing terdiri dari dua suku kata yaitu “Pulo “ yang bermakna =Pulau atau tempat dan “Kambing” berarti = hewan ternak,jadi Pulo Kambing dapat dimaknai dengan sebuah Pulau,tempat.lokasi,padang rumput tempat memelihara hewan ternak terutama ternak kambing.Dimana dimasa lalu terdapat sebuah pulau padang rumput yang saat sekarang ini terdapat sungai Kluet. Dan sekarang lokasi tersebut oleh masyarakat Kluet dinamai “Paser” yang bermakna Tanah Tumbuh yang sudah ditanami warga dengan tanaman Kelapa,Kelapa sawit atau tanaman lain yang sejenisnya.
Gampong Pulo Kambing merupakan salah satu Gampong Asal dalam sejarah Kerajaan dalam Wilayah Kluet Pada Umumnya dan Kluet Utara khususnya.Karna sebagai pusat Pemerintahan /Kerajaan pada masa itu dengan bukti adanya tempat yang dinamai dengan “Koto” berarti Tempat Raja atau Keujreuen dalam wilayah Asisten Wedana pada masa itu. Dan disamping sebagai Pusat Pemerintahan juga Merupakan sebagai tempat atau pusat penyiaran Agama Islam yang dikembangkan oleh Penyiar / pendakwah Agama Islam yang kemungkinan berasal dari Timur Tengah, Dimana hal ini dapat kita saksikan atau kita lihat terdapatnya tulisan Khaligrafi Arab dan tulisan khas arab lainya yang terdapat di Tiang Empat Masjid “Nurul Huda” Gampong Pulo Kambing yang masih ada sampai saat sekarang ini. Dan Pemerintah telah menetapkan sebagai Bangunan Masjid Purba Kala atau sebagai Masjid bersejarah.
Dari dulu sampai sekarang ini bahwa masjid Nurul Huda ini mempunyai beberapa kelebihan- kelebihan atau keunikan/hikmah tersendiri,pada zaman dulu disalah satu tiangnya tersebut terdapat mata air(keluar air) sehingga membuat salah satu tiang tengan tersebut selalu basah,dimana masyarakat kluet pada umumnya diyakini air tersebut dapat dijadikan sebagai obat penyembuh penyakit. Dan dibuktikan bahwa sampai sekarang masih banyaknya masyarakat yang datang mengunjungi untuk melepaskan /membayar nazar seseorang baik dari dalam maupun luar daerah.